Minggu, 17 Juli 2016
Pemulihan luka batin.
Amsal 27:9 (TB) Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
Pemulihan luka batin.
Amsal 27:9 (TB) Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
Pemulihan luka batin. Ams 27:9.
A. Penyebab hati terluka.
1. Masalah dengan orang-orang yang terdekat.
Orang-orang yang paling dekat dengan kita adalah yang paling sering melukai perasaan kita. Orang-orang tersebut mungkin adalah orang tua, anak, kerabat, sahabat, suami, istri, pacar, kakak, adik dll. Pikirkan siapa diantara orang-orang ini yang telah melukai kita.
a. Rasa tertolak
b. Perkataan yang menyakitkan – (gelar konyol : botak, cebol, gendut, kurus kayak papan cucian)
c. Keadaan fisik : karena menderita penyakit tertentu yang menular, merasa minder karena kekurangan fisik – Contoh cacat Lea. Kej 29:17,30; Yonathan. 2 Sam 9:3.
d. Sikap yang menyakitkan
e. Perbedaan pendapat, salah mengerti atau salah persepsi
f. Metode pendidikan yang keliru
g. Trauma : kejadian yang mencekam yang sampai membekas dalam jiwa
h. Rasa bersalah
Perasaan bersalah karena gagal melakukan sesuatu yang seharusnya dikerjakan —> muncul perasaan tidak enak dan menyesal —> menjadi penyebab utama adalah penetapan standar tertentu dalam keluarga yang ditanamkan sejak kecil —> (ada yang menetapkan standar terlalu tinggi dan kaku) —> tidak ada pujian tetapi menyalahkan, tidak ada dorongan tetapi desakan —> setelah dewasa berakibat :
2. Masalah ekonomi.
Kekurangan dan kemiskinan terbukti menimbulkan luka hati, kekerasan, kejahatan dan masalah rohani yang cukup serius. Demikian pula kekayaan juga dapat menyebabkan masalah yang sama dengan kemiskinan.
3. Serangan setan.
Tujuan setan ialah kalau kita terus menyimpan kecewa, sakit hati atau luka batin, maka mudah bagi setan untuk mengintimidasi dan menyerang kita.
B. Akibat luka hati tidak dipulihkan.
1. Secara tubuh.
- menimbukan berbagai macam penyakit.
Menurut survey yang dikutip oleh Derek Prince : 90% penyakit yang diderita manusia itu bukan karena virus atau bakteri, tetapi karena adanya gangguan kejiwaan karena problem hati yang pahit.
- membuat wajah menjadi keras.
- membuat kita menjadi lesu, kering, busuk. Maz 32:3; Ams 17:22; 14:30.
2. Secara rohani.
- Tidak dapat mengasihi Allah. 1 Yoh 4 : 20,21.
- Tidak mendapat pengampunan dari Allah, karena belum mengampuni Mat 6:12, 14-15.
- Halangan besar menuju kedewasaan rohani yang menyebabkan iman Saudara kandas. 1 Tim 1:19.
3. Secara mental – mengalami depresi atau tekanan sehingga tidak dapat menikmati berkat Tuhan
Ams 15:17.
a. Dipenuhi dendam dan jauh dari hadirat Tuhan, seperti Kain : Kej 4 : 5-8
b. Iri hati, tidak bersuka cita, tidak bisa bersyukur dan murah wajah dan hatinya, seperti anak sulung : Luk 15 : 28-32.
c. Ketakutan dan tidak ada damai, seperti Saul : 1 Sam 18 :7-12
d. Stress, putus asa sampai ingin bunuh diri, seperti Elia. 1 Raj 19 :4.
e. Rendah diri, seperti Mefiboset : (2 Sam 4:4, 9:8)
C. Pemulihan luka batin.
1. Kenapa perlu pemulihan?
a. Hati adalah tahta Tuhan Yesus. Rom 10:9.
b. Hati memancarkan kehidupan. Ams 4:23.
2. Langkah pemulihan.
a. Keterbukaan. Yak 5:16.
b. Mengakui dan mengampuni. Mat 6:14, 15.
c. Menolak pembelaan pikiran yang merasa tidak perlu mengampuni orang lain. Rom 2:14-16.
d. Doa cabut akar pahit atau luka batin kita dipulihkan oleh kuasa luka-luka Yesus. 1 Ptr 2:24; Ams 20:30.
3. Bagaimana kita tahu kita sudah pulih?
a. Bila kita dapat berkata dengan jujur : ”Bapa, terima kasih Engkau telah mengijinkan peristiwa yang menyakitkan ini terjadi dalam hidupku karena sekarang aku melihat sesuatu yang baik dari peristiwa ini“.
b. Bila kita ingat peristiwa yang menyakitkan tersebut, sudah tidak lagi sedih dan menangis lagi, tetapi bisa bersyukur atas peristiwa itu dan bahkan bisa tersenyum dan tertawa atas peristiwa itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar