Minggu, 17 Juli 2016
Beraksi karena keinginan.
Matius 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Pada waktu diadakan sebuah rapat besar, seorang pemimpin yang sedang berpidato di atas podium tiba-tiba berhenti membaca teks yang ada di tangannya, kemudian ia ngomel:
"Jangan dikira aku ini buta, masak aku tak tahu kalian sedang ngutak-ngatik HP! Di dunia ini mana ada orang sambil tersenyum sambil merogoh saku celananya sendiri tanpa sebab-musabab?"
I. Beraksi karena keinginan.
Ada 2 orang yang kakak beradik. Sang kakak bernama Jonsen dan adiknya bernama Jansen. Kedua kakak beradik ini menjadi dua bersaudara yang begitu dekat pada masa kecilnya. Jonsen dan Jansen diajak kedua orangtua mereka ke KKR atau Kebaktian Kebangunan Rohani. Jonsen dan Jansen datang kepada Yesus dan diubahkan. Kehidupan mereka berubah, memiliki damai dan begitu meluap-luap kasih mula-mula mereka bagi Tuhan Yesus. Mereka belajar takut akan Tuhan, taat kepada Tuhan Yesus dan orangtua mereka serta kepada orang-orang yang lebih tua. Tuhan Yesus segera memberi malaikat kepada Jonsen dan Jansen untuk menjaga mereka masing-masing.
Seiring pertumbuhan maka Jonsen di SMA makin nakal tapi tetap ke gereja. Jonsen terpengaruh teman-temannya yang nakal dan ia tergoda dengan rayuan palsu dan jahat teman-temannya yang berkata: "kalau kamu merokok artinya kamu itu cowok. Lagian kalau mau gabung dengan kita-kita kamu harus ikut dengan gaya kita." Karena takut kehilangan teman dan kalau tidak gabung dengan kelompok teman-temannya maka ia tanpa berpikir dan hanya karena emosi si Jonsen pun ikut-ikutan terbawa arus kenakalan kelompok temannya yang rusak. Jonsen mulai belajar merokok, sedikit demi sedikit berbohong, berkata-kata kotor, mulai bolos sekolah dan akhirnya ikut bolos terus. Malaikat Jonsen segera pergi dari Jonsen.
Di rumah si Jonsen mulai membentak mamanya. Mama Jonsen kaget bukan main. Karena mama Jonsen tidak membalas dengan bentakan maka Jonsen mulai keseringan membentak-bentak mamanya. Jonsen akhirnya ketahuan papanya. Jonsen dimarah papanya tapi Jonsen malah membentak papanya. Papa Jonsen makin naik darah gara-gara pulang kerja dibentak anaknya. Tiap hari Jonsen nakal makin menjadi-jadi tapi ibadah ke gereja jalan terus. Di sekolah Jonsen bukan hanya merokok tapi juga jatuh dalam obat-obatan terlarang dan playboy kampungan.
Lain halnya dengan Jansen. Jansen memiliki hati yang tetap sama ketika ia bertobat datang kepada Yesus dan memiliki kasih yang semula. Jansen tetap merenungkan firman Tuhan Yesus. Waktu kelompok teman kakaknya membujuk Jansen untuk bergabung dan menjadi nakal mulai dari merokok maka Jansen hanya bilang; "semua banci merokok dan jual diri jadi ngapain aku merokok. Banci itu merokok. Jadi merokok itu artinya banci. Aku bukan banci makanya aku tidak merokok. Jadi menurut kamu, siapa kamu sebenarnya? Jangan jawab deh... Kamu sendiri yang mengetahui diri kamu sendiri." Teman-teman Jonsen pada diam semua.
Suatu ketika si Jonsen dan Jansen diterima sebagai hamba Tuhan dan melayani di masing-masing gereja lokal. Kedua-duanya sudah menikah. Jonsen cepat sekali menjadi pendeta yang terkenal karena karismanya. Jonsen menjadi seorang pendeta tapi tetap mengkonsumsi obat-obatan terlarang dalam kadar yang lebih sedikit agar ia berani untuk khotbah dan tidak takut apapun. Banyak jemaat yang suka mengundang Jonsen untuk makan. Jonsen banyak diberi uang oleh jemaat dengan penipuan Jonsen atau meminta-minta uang atau meminta dibayar makan oleh jemaat. Hidup Jonsen terlalu mewah dan sangat egois. Dia seorang pemarah. Dia mau bergaya serba mahal. Naik limousine. Pesawat jet pribadi. Manajemennya terlalu banyak mengeluarkan uang hanya untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Jonsen tidak mengetahui bahwa manajernya sendiri korupsi. Jonsen suka melindungi jemaat yang kaya dan menghakimi jemaat yang levelnya menengah ke bawah atau di bawah garis kemiskinan. Parahnya si Jonsen akhirnya jatuh dalam dosa homo. Jonsen "tidur" dengan sekretarisnya yang pria bersama dengan seorang pria pengusaha. Pada akhirnya kasus Jonsen terungkap. Jonsen akhirnya di tangkap. Ia hendak membayar denda dan hendak menyuap peradilan namun usahanya gagal gara-gara manajernya menggelapkan keuangannya dan membawa lari semua uang yang ada padanya. Semua jemaat di tempat Jonsen menggembalakan langsung berkurang drastis. Rating penonton acara rohani yang digantikan oleh seorang pemimpin rohani pengganti Jonsen tetap saja tidak sepopuler Jonsen sebab hidup pemimpin rohani ini juga masih menyimpan dosa tersembunyi yang sama dengan Jonsen hanya tidak terungkap. Ketika Jonsen mendengar bahwa segala usahanya gagal untuk lepas dari penjara dan semua uang pelayanannya di bawa oleh manajernya tiba-tiba Jonsen sakit jantung dan mati.
Lain halnya dengan Jansen, semua uang Jansen dihabiskan untuk pelayanan yang murni. Jansen memberi makan orang miskin. Jansen mengunjungi jemaat yang sakit. Bila ada keperluan jemaat maka Jansen langsung mudah memberi kepada orang-orang berkekurangan. Jansen terus berbuat baik, suka menolong, membela yang lemah. Banyak jiwa datang kepada Yesus dan diubahkan melalui pelayanan Jansen. Banyak jemaat yang tulus memberi uang kepada Jansen. Jansen datangi para lanjut usia (lansia) yang tidak mempunyai uang dan memberi mereka makanan. Jansen merangkul anak-anak jalanan, orangtua. Jansen terus memberitakan Injil Kerajaan dengan ketulusan dan pertumbuhan jemaat tetap terjadi walaupun ia tidak sepopuler Jonsen kakaknya yang menjadi televangelis terkenal. Suatu kali Jansen mendengar bahwa Jonsen ditahan pihak kepolisian dan dipenjara. Jansen hendak mengunjungi Jonsen namun terlambat karena Jonsen tiba-tiba meninggal.
Para pendoa di gereja Jonsen akhirnya mendapat penglihatan dan mimpi. Beberapa konfirmasi dari Tuhan dalam nubuat marifat atau dalam nubuat kata-kata pengetahuan mengungkapkan bahwa pemimpin pengganti Jonsen juga terlibat dalam dosa yang sama bahkan lebih parah maka hal ini disampaikan kepada para pemimpin gereja mereka yang berintegritas, rendah hati, penuh kasih dan kudus. Pemimpin gereja yang dulu digembalakan Jonsen akhirnya meminta agar Jansen menggantikan posisi Jonsen menggembalakan gereja lokal mereka. Akhirnya Jansen memiliki wilayah penggembalaan yang lebih luas, pemulihan terjadi. Bahkan Jansen menjadi televangelis yang menaikkan rating acara rohani dari gereja kakaknya. Begitu banyak jiwa baru yang bertobat sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Sekalipun Jansen telah terkenal melebihi Jonsen, Jansen tetap rendah hati, penuh kasih, mudah memberi, penuh urapan. Jansen mendirikan rumah sakit, panti asuhan, gudang sembako, sekolah, hotel, mega mall dan lainnya. Jansen menjadi berkat bagi kota dan bangsanya. Jansen masih tetap mengunjungi berbagai tempat kumuh, rumah singgah dan membagi Injil Kerajaan pada kaum lemah. Jansen memiliki keluarga yang baik dan hidup dalam anugerah Tuhan Yesus yang berlimpah sehingga ia dan keluarganya menjadi berkat lebih besar kepada sesama. Akhirnya Jonsen meninggal.
Pendek kata Jonsen dan Jansen ada dalam pengadilan terakhir dan Tuhan menjadi Hakim Yang Adil.
Tuhan berkata kepada Jonsen; "hai, Jonsen. Hidupmu tidak lagi ada dalam keselamatanKu lagi pula di dalam dunia engkau telah merusakkan imanmu dengan kehidupan yang keji di mataKu. Aku akan berterus terang kepada engaku dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Lalu tibalah Jansen menghadap Tuhan dalam pengadilan akhir dan Tuhan Yesus berkata kepada Jansen:
Matius 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Jonsen dan Jansen beraksi karena keinginan.
Jonsen memiliki keinginan karena Jonsen lebih mencenderungkan hidupnya kepada pergaulan yang buruk, kepada hawa nafsu, keserakahan. Komunitasnya yang salah menjadikan hidupnya rusak. Lingkungan pergaulannya yang buruk memicu kedagingan, keduniawian, keangkuhan dan nafsu jahatnya semakin besar dan makin liar sehingga menjatuhkan hidupnya semakin dalam bahkan dalam keadaan terpuruk.
Lain halnya dengan Jansen. Jansen telah menetapkan hidupnya hanya bagi Yesus dalam ketidaksempurnaannya. Jansen memiliki keinginan yang berasal dari Yesus yang mengasihinya sehingga ia hidup mengasihi Yesus. Jansen terus mengembangkan kasih ini dalam hubungannya dengan Tuhan Yesus dan dalam hubungannya dengan orang-orang yang kurang mampu dan yang membutuhkan pertolongannya. Jansen sendiri percaya bahwa Tuhan Yesus bekerja di balik hidupnya untuk menyatakan kasih, keselamatan, perubahan dan perkenananNya yang paling indah, paling besar, paling mulia bagi tiap orang.
Bagaimana hidup Jonsen dan Jansen?
A. Jonsen.
1. Waktu penyelamatan.
a. Lahir baru.
b. Hidup dalam kasih yang semula.
2. Waktu tidak mengerjakan keselamatan.
a. Kurang menerapkan prinsip-prinsip kebenaran.
b. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.
c. Hidup dalam kepura-puraan rohani.
d. Menyimpan dosa terselubung.
e. Dosa menyeret ke dalam kesia-siaan yang merusak.
Kita tadi sudah melihat bagaimana kehidupan si Jonsen yang ujungnya berakhir di pengadilan akhir dengan Tuhan mengusir Jonsen karena tidak mengenal Jonsen sama sekali akibat segala kehidupannya tidak mengerjakan keselamatan dalam anugerah Tuhan Yesus yang pernah diterimanya dan akhirnya si Jonsen dibuang ke api siksaan abadi di neraka.
B. Jansen.
1. Waktu keselamatan.
a. Lahir baru.
b. Kasih mula-mula.
2. Waktu mengerjakan keselamatan.
a. Dipenuhi Roh Tuhan Yesus.
b. Hidup dalam persekutuan atau pergaulan yang erat dengan Tuhan Yesus.
c. Hidup dalam karakter dan sikap Yesus, seperti;
- memperkatakan firman Tuhan Yesus.
- mengajar prinsip kebenaran firman Tuhan Yesus.
- rendah hati, sederhana, berbuat baik.
- selalu berkata-kata positif dan penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus.
- menjaga kehidupan pribadi dengan hidup dalam anugerah.
d. Hidup dalam belas kasihan Yesus dengan cara;
- menolong orang.
- memberi makan orang miskin.
- menguatkan yang lemah.
- mendidik anak-anak kurang mampu.
- memberi kepada yang berkekurangan.
e. Selalu berorientasi tentang masa depan.
- mendorong orang-orang untuk lebih maju atau menjadi inspirasi rohani yang mempengaruhi banyak orang dan komunitas.
- berkreasi mencipta sesuatu yang baru, yang serba besar, yang indah dan membawa kemajuan bagi banyak orang untuk berubah dan lebih baik.
- suka mensejahterakan banyak orang.
Dari pola hidup kedua orang ini maka tentu saja kita akan lebih suka memilih hidup seperti Jansen hidup. Artinya hidup kita bisa bertindak berdasarkan keinginan Tuhan Yesus yang menjadi keinginan kita, yaitu;
1. Waktu keselamatan.
- lahir baru (menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hati, dibaptis).
- hidup dalam kasih mula-mula (suka sekali akan hal-hal serba rohani).
2. Waktu mengerjakan keselamatan.
a. Dipenuhi Roh Tuhan Yesus dengan tanda awal berbahasa roh.
b. Hidup dalam persekutuan atau pergaulan yang erat dengan Tuhan Yesus.
c. Hidup dalam karakter dan sikap Yesus yang semakin diurapi dengan pengurapan yang baru dan selalu segar, seperti;
- memperkatakan firman Tuhan Yesus.
- mengajar prinsip kebenaran firman Tuhan Yesus.
- rendah hati, sederhana, berbuat baik.
- selalu berkata-kata positif dan penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus.
- menjaga kehidupan pribadi dengan hidup dalam anugerah.
d. Hidup dalam belas kasihan Yesus dengan cara;
- menolong orang.
- memberi makan orang miskin.
- menguatkan yang lemah.
- mendidik anak-anak kurang mampu.
- memberi kepada yang berkekurangan.
e. Selalu berorientasi tentang masa depan.
- mendorong orang-orang untuk lebih maju atau menjadi inspirasi rohani yang mempengaruhi banyak orang dan komunitas.
- berkreasi mencipta sesuatu yang baru, yang serba besar, yang indah dan membawa kemajuan bagi banyak orang untuk berubah dan lebih baik.
- suka mensejahterakan banyak orang.
Pada akhirnya Tuhan Yesus memberkati kita bukan hanya di dunia tetapi di Surga pun Dia akan berkati kita dengan menerima mahkota, menerima rumah baru, menerima tongkat pemerintahan Surga untuk memerintah para malaikat, menerima bagian duduk semeja dan sejamuan dengan Tuhan Yesus di Surga, menikmati kebahagiaan bersama Tuhan Yesus di Surga.
Bila keinginan kita adalah keinginan yang selalu hidup baik dan dalam standar kebenaran (berkenan kepada Tuhan Yesus dan yang sempurna atau saling memperlengkapi dalam anugerahNya) maka hidup kita akan menjadi berkat, menjadi inspirasi yang mempengaruhi banyak orang, membawa banyak jiwa datang kepada Yesus dan mengubahkan banyak orang sehingga nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan di dalam semua dan dalam segala sesuatu. Sesuatu yang baru dan goresan sejarah besar terjadi kian indah bagi tiap kita orang percaya pada Tuhan Yesus. Tuhan membuka pintu-pintu mujizat bagi kita. DibukaNya pintu-pintu mujizat bagi kita.
Cowok: "wah, aku tidak percaya."
Cewek: "emang kenapa?"
Cowok: "bidadari seperti kamu bisa terbang serendah ini."
II. Masuk Surga kekal.
Sangat disayangkan bila kita tidak menerima kepastian akan kemana kita kelak sesudah kita meninggal.
Firman Tuhan Yesus berkata;
Efesus 2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
A. Hanya dalam Yesus saja kita diselamatkan dan masuk Surga.
B. Bagaimana cara dapat jaminan masuk Surga?
Roma 10:9-10 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Caranya adalah kita berdoa dengan kuat segenap hati dan mengucap dengan mulut menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hati kita maka jaminan masuk Surga kita dapatkan sekarang juga.
C. Doa menerima Yesus.
Mari kita berdoa:
"Tuhan Yesus, saya bertobat dari semua dosa saya dan ampunilah saya dengan pengorbananMu di salibMu. Saya menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hati saya. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin."
Kita diselamatkan bukan dengan perbuatan melainkan dengan iman dalam Yesus.
D. Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
1. Bacalah Alkitab secara rutin tiap hari agar iman kita bertumbuh.
2. Pergi dan setia beribadahlah di gereja yang sehat dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.
3. Layanilah Tuhan Yesus dengan hidup kita dalam iman di tiap kehidupan kita masing-masing dengan bersukacita dan berbahagia dalam hidup kita bersama Tuhan Yesus.
4. Rayakan hidup ini dan jadilah berkat bersama-sama orang-orang terdekat dan orang-orang di sekitar kita.
5. Ajaklah orang-orang terdekat kita, orang-orang yang di sekitar lingkungan kita dan banyak orang untuk datang kepada Yesus Tuhan dan miliki kebahagiaan Tuhan yaitu satu jiwa bertobat maka seluruh isi Surga bersorak-sorak.
Datanglah kepada Yesus.
Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar