Sabtu, 23 Juli 2016



Ogah ke orang bijak.

Amsal 15:12 (TB)  Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.

A. Si pengejek tidak suka ditegur orang.

Si pengejek tentu tidak suka ditegur.

Pekerjaan pengejek adalah mengejek.

Kalau tidak mengejek sepertinya dia merasa belum bekerja. Sepertinya dia tidak hidup kalau belum mengejek.

Kenapa bisa mengejek? Karena dalam benak pikirannya yang terpikirkan ialah sesuatu yang jelek, sesuatu yang mencurigakan, sesuatu yang negatif dari diri orang lain.

Dia akan merasa dirinya diperlakukan buruk, mau dijahati, akan dijatuhkan, ingin diserang oleh orang lain.

Dia merasa takut kalau dirinya tidak aman. Dia berpikir dirinya tidak akan berkembang atau maju atau mendapat sesuatu yang baik. Jadi oleh karena itu dia berpikir daripada dia diejek makanya dia lebih baik membalas mengejek lebih dulu.

Dia harus berpikir positif bahwa:
- dirinya lebih hebat dari lainnya.
- posisinya lebih tinggi dari lainnya.
- kenyamanannya lebih penting dari lainnya.

Dia harus berpikir negatif bahwa:
- tidak boleh ada yang lebih hebat selain dia.
- posisi yang lainnya harus ada di bawah dirinya.
- orang lain harusnya lebih susah dari pada dirinya sendiri.

B. Ia tidak mau pergi kepada orang bijak.

Bagi seorang pengejek tentu susah dia pergi kepada orang bijak. Biasanya hal ini terjadi kepada orang non percaya dan orang percaya yang bebal. Mereka suka pergi ke
- "orang pintar", yaitu paranormal, dukun, tukang sihir, peramal dan lainnya yang sejenisnya dengan itu.
- tempat-tempat dugem.
- narkoba, judi, miras.

Mungkin dia akan berteman dengan biasa dengan semua orang termasuk orang bebal namun dia memiliki sedikit teman karena dia memilih teman bahkan hubungan dengan temannya pun tidak terlalu begitu baik serta banyak curiga dan perselisihan.

Orang bebal atau orang bodoh karena kekerasan kepalanya tidak mau berpikir, tidak memiliki kemauan, tidak bertindak pergi kepada orang bijak. Mengapa si bebal ogah ke orang bijak? Karena:

- dia anggap orang bijak tidak tahu apa-apa tentang dirinya.
- dia tahu orang bijak itu tidak bisa menolong dirinya.
- dia tahu bahwa dirinya lebih bijak dari orang bijak.

Apa yang bisa mengubah orang bebal dengan kebodohannya ini?

Kasih karunia.

Suatu terjemahan mengatakan bahwa "... orang bebal dengan proyek bodohnya."

Saul atau Saulus memiliki rancangan, keinginan dendam menyala-nyala, tindakan yang berhasrat membunuh semua orang percaya.

Di Yerusalem tempat orang percaya berdoa, tempat biasanya anugerah dimaksimalkan dan banyak terjadi pertumbuhan rohani yang pesat dimana Saul banyak menekan, mengintimidasi, membunuh orang percaya justru dia tidak ditangkap Tuhan. Sepertinya anugerah itu tidak bekerja di sarangnya, Yerusalem, kota Tuhan, kota suci, kota yang paling diberkati di seluruh dunia.

Anehnya, si Saul atau Saulus ini ditangkap Tuhan malah dalam perjalanan menuju kota Damsyik. Sepertinya Tuhan membuktikan bahwa anugerahNya tidak terbatas dan tidak ada tembok penghalang untuk menyelamatkan siapa pun yang telah menganiaya dan membunuh tiap orang percaya.

Mungkin si Saulus ini orang keras kepala yang bodoh dengan proyek kebodohannya tetapi Tuhan Yesus melihat dengan kasih karuniaNya di kayu salib bahwa Saulus berharga dimataNya.

Yesus datang secara pribadi berurusan dengan Saul dan tidak memperlihatkan diriNya kepada teman-temannya Paulus yang mungkin jumlahnya hanya puluhan orang anak muda Yahudi terpilih yang ekstrem membela agama Yahudi untuk membunuh orang percaya dengan sempurna bahkan tanpa jejak.

Di padang gurun inilah Saul ditangkap Tuhan Yesus dan malah kasih karuniaNya bekerja dengan dahsyat dan ajaib.

Lihatlah! Tanpa sorak-sorai. Tanpa mezbah suci. Tanpa bait suci.

Kasih karunia Tuhan Yesus bekerja dengan ajaib di sana. Kasih karunia Tuhan Yesus itu adalah RohNya sendiri yang bekerja menurut caranya yang ajaib. Ef 2:8-9; Rom 8:28.

Oh, anugerah Tuhan Yesus dari salibNya lewat kuasa kebangkitanNya bekerja dengan indahnya menangkap orang bebal dengan kebodohannya.

Datanglah kepada Yesus.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar