Minggu, 17 Juli 2016
Iman adalah setia.
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah setia.
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah setia. Ibr 11:1.
Setia itu mengandung hal-hal berikut, yaitu:
1. Berjalan sampai akhir.
Setia itu artinya berjalan sampai akhir.
Apapun pergumulan, penderitaan, aniaya, masalah kecil hingga masalah berat, tekanan kita saat ini asal kita setia atau berjalan sampai akhir maka kita hidup beriman kepada Tuhan.
2. Taat mutlak akan firman kebenaranNya.
Inti iman bukan kita beriman diberkati, kita beriman disembuhkan, kita beriman dipulihkan keluarganya, dan lainnya.
Iman yang benar yang menjadi bagian kita yang dipakai Tuhan yang bekerja di dalam diri kita adalah kita taat mutlak kepada firman kebenaranNya, yaitu perintahNya.
Perintah Tuhan dalam Perjanjian Baru adalah mengasihi.
Apakah kita tetap mengasihi Tuhan Yesus dan sesama saat kita habis dipecat? Apakah kita tetap tergila-gila dengan Tuhan Yesus meskipun kita cacat, kita terbaring karena sakit parah bertahun-tahun di pembaringan kita, kita sedang tidak ada uang, kita difitnah orang lain, kita dijahati orang lain, kita dipukul orang yang memusuhi kita, kita dijatuhkan posisi kita oleh orang lain, kita ingin dilukai perasaan hati kita oleh keluarga atau pasangan atau orangtua atau anak kita atau sahabat atau teman atau rekan kerja atau rekan bisnis melalui perkataan langsung atau telpon atau media komunikasi atau media sosial? Apakah kita kian radikal bagi Yesus dengan kita memberkati, mendoakan, melayani, memberitakan Injil, membawa orang-orang pada Yesus saat sedang krisis, saat tidak dipercaya, saat dibenci mertua, saat di marah mantu, saat digosipkan rekan kerja, saat diprotes untuk tutup oleh warga yang tidak suka ada gedung gereja? Apakah kita tetap setia kepada Yesus di kala ada tawaran naik pangkat dalam militer atau pemerintahan tapi harus meninggalkan Yesus, di kala godaan mau naik gaji yang sangat besar tapi meninggalkan Yesus, di kala peluang besar menerima warisan banyak tapi meninggalkan Yesus? Apakah kita akan beribadah ke gereja pada jam-jam ibadah atau akan memilih nonton film kesukaan dan main game, mungkin juga shopping dan cuci mata?
3. Dari kemenangan kepada kemenangan.
Iman adalah kemenangan.
Iman selalu berisi kemenangan dan bukan kekalahan, bukan hal sia-sia.
Di balik kelemahan maka iman selalu menguatkan. Di balik kegagalan maka iman selalu mendorong maju. Di balik kekurangan maka iman selalu melebihkan. Di balik proses maka iman selalu memberi pengharapan akan kemuliaan.
Iman karena Yesus yang sudah menang di kayu salib Golgota akan membuat kita bertumbuh dari iman kepada iman, dari kemenangan kepada kemenangan, dari kemuliaan kepada kemuliaan.
Mungkin hari ini kita gagal dalam usaha. Mungkin kita gagal dalam belajar. Mungkin kita gagal dalam menjalin hubungan dengan saudara. Mungkin kita gagal dalam menjalin hubungan dengan pasangan. Mungkin kita gagal dalam hubungan dengan Tuhan. Mungkin kita gagal dalam keuangan. Tapi itu belum menang. Kalau dulu kita pernah menang oleh iman maka kalau hari ini gagal maka kita pun pasti akan menang oleh iman pula sebab kita berjalan dari kemenangan kepada kemenangan.
Ujung dari tiap masalah pasti:
- selalu memberkati.
- selalu menjadi berkat.
- selalu ada kemenangan.
- selalu ada kedewasaan rohani.
- selalu ada keserupaan dengan Yesus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar