Kamis, 13 April 2017

Bersaksi terhadap sesama.

Amsal 25:18
Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.

A. Orang yang bersaksi dusta.

Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada atau pedang atau panah yang tajam.

Bayangkan saja bila entah itu isteri atau suami atau sahabat atau saudara sendiri berdusta kepada orang lain tentang diri kita tentu akan sangat sakit sekali hati kita mendengar dusta atau kebohongan mereka.

Orang sudah sangat kita percaya namun ternyata mengkhianati atau memfitnah atau gosip kepada yang lain dengan dustanya.

Seharusnya perkataan mereka bisa diubah memperkatakan yang baik entah melalui mulut atau melalui jari-jari dengan tablet atau smartphone.

Laporan perkataan mereka sampai ke telinga kita atau ke mata kita dan membuat kita gusar, resah, susah hati, takut, kuatir sehingga rasanya seperti kena gada atau kena pedang atau kena panah yang tajam dimana rasanya itu membuat perasaan kita sakit.

Dusta bisa dikeluarkan dengan mengatakan perkataan bohong akan sesuatu hal. Dusta bisa dikatakan tentang berbagai bidang baik itu masalah ideologi, agama, keluarga, olahraga, pendidikan, hiburan, teknologi, media, informasi, bisnis, perdagangan, ekonomi, keuangan.

B. Bersaksi terhadap sesama.

a. Bersaksi terhadap sesama sebenarnya diperlukan kita semua karena bersaksi itu memperkatakan apa yang kita lihat sehingga menyaksikan itu kepada orang lain.

b. Setelah kebangkitan Yesus maka Dia merancangkan kita untuk menjadi saksi dengan kita harus menerima Roh-Nya. Kis 1:8.

c. Apa yang kita saksikan? Kebaikan Tuhan dalam Injil Kerajaan. Mat 24:14

d. Bersaksi tentang kebaikan Tuhan itu sangat besar, seperti:

Bersaksi akan kebangkitan Yesus.
Bersaksi akan pertolongan Yesus di hidup kita.
Bersaksi bahwa Yesus yang sama akan menolong kita.

e. Untuk apakah kita bersaksi?

Untuk menguatkan iman sesama saudara seiman yang sedang lesu.
Untuk membangun iman sesama saudara seiman agar tetap fokus kepada Yesus sehingga Yesus selalu lebih dimuliakan.
Untuk berbagi dengan sesama khususnya yang non percaya agar mereka tahu bahwa Yesus itu Tuhan yang baik dan bukan Penghukum.
Untuk berbagi kebenaran.
Untuk memenangkan jiwa.

f. Dengan cara bagaimanakah kita bersaksi? Dengan cara perkataan melalui:

Mulut di hubungan langsung di media sosial entah di telepon atau di video call.
Jari-jari di media sosial entah di SMS atau di BBM atau di WA atau di Facebook atau di Instagram atau di Twitter atau di Snapchat atau di Line atau lainnya.

g. Apa yang diperlukan dalam bersaksi?

Doa minta jiwa yang tepat yang akan mendengarkan kesaksian kita supaya menjadi berkat.
Jumpai orang yang jadi target atau orang yang di sekitar kita. Kita bisa bersaksi bisa saja kepada para pasien, orang kaya yang sedang lemah iman, orang miskin yang lama menderita, para korban bencana alam, rekan kerja kita yang lagi tertimpa masalah, isteri atau suami atau saudara atau sahabat atau saudara seiman atau dalam komunitas rohani.
Berani bersaksi tentang kebaikan Tuhan.

Selamat bersaksi.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar