Jumat, 14 April 2017

Merayu dengan berbagai bujukan.

Amsal 7:21
Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

A. Konteks.

Raja Salomo menulis Ams 7:21 dari serangkaian penulisannya di Ams 6:20-35 hingga Ams 7 tentang nasihat mengenai perzinahan.

Ams 7:21 mengisahkan tentang mudahnya seorang muda yang dirayu oleh seorang ibu muda kaya atau tante girang yang kegatelan.

B. Merayu dengan berbagai bujukan.

Merayu dengan berbagai bujukan ini berlaku atas banyak bidang namun ternyata ada yang merayu untuk hal-hal positif dan ada yang negatif.

a. Merayu dengan hal negatif.

Merayu dalam berbagai cara yang negatif sudah dimulai sejak Adam masih di taman Eden.

Setan merayu Hawa dan Hawa memberikannya kepada Adam untuk memakan buah terlarang. Akibatnya Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.

Merayu ini merupakan strategi setan untuk menjatuhkan kita dengan memakai orang.

Setan memakai orang untuk membawa kita ke neraka dengan berbagai cara mulai dari halus sampai kasar dan keras.

Cara setan merayu:

1. Roh:

- New Age Movement dengan kundalini, yoga, reiki, meditasi Timur, astral projection.
- Kedar dengan ruqyah.
- Budha Spiritual.
- Hindu spiritual.
- perdukunan.
- ajaran sesat gereja : Christian Science, Mormon dan lainnya.

2. Jiwa:

- atheis.
- agnostik.
- selfish atau egoisme.

3. Tubuh.

- sex bebas.
- hamba Mamon.
- kekuasaan atau jabatan.

b. Rayuan positif.

Berbagai cara rayuan positif sudah banyak ada di sekitar kita melalui promo, iklan, diskon, bonus, gratisan dan lainnya untuk menebar harga murah meriah.

c. Rayuan rohani.

Rayuan rohani ini adalah penginjilan.

Kita hidup sebenarnya harus hidup senantiasa dengan berbagai rayuan rohani yang membuat kita terbangun imannya di dalam Tuhan Yesus sehingga kita bisa menjadi berkat.

Untuk kita bisa hidup dalam penginjilan maka kita perlu:

- intim dengan Tuhan Yesus.
- ada dalam pementoran rohani.

Kita memberitakan Injil dengan:

- menolong orang lain.
- memuji orang lain.
- menceritakan hidup yang diubahkan.
- mengisahkan hidup Yesus.
- membawa orang non percaya untuk menerima Yesus.
- mendoakan kebutuhannya yang membutuhkan mujizat.
- mengajarnya untuk lebih dalam mengenal Yesus.

Mari kita merayu dunia dengan penginjilan yang efektif.

Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 13 April 2017

Pemburu.

Amsal 26:18
Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,

A. Pemburu gila.

Terkadang kita hidup di dalam Kristus seperti hidup menjadi pemburu gila yang tanpa sasaran.

Jika kita kembali kepada Ams 26:18 maka kita akan bertemu dengan orang gila yang menembakkan 3 senjata berbahaya yaitu; panah api, panah dan maut kepada orang lain. Jika secara konteks keseluruhan di sambung dengan Ams 26:19 maka kita bisa melihat ternyata yang dikatakan seperti orang gila itu adalah orang yang memperdaya sesamanya lalu berkata bahwa dia sedang bercanda.

Hal jenis ini bukanlah prank atau mengerjai orang melainkan sebuah rencana serius seseorang untuk benar-benar menjatuhkan orang lain kemudian setelah orang lain jatuh maka diadakan penyelidikan dan terdapatlah tersangkanya lalu sang tersangka hanya berkata: "hei, aku cuma bercanda."

Terkadang kita bisa menemukan hal-hal gila semacam ini pada...

- pelanggar dari peraturan.
- pemimpin pembantaian.
- kepala pemberontakan.
- dalang pembunuhan.
- pembunuh karakter.
- pelaku bom masal.
- penguasa kejam.
- mafia kejahatan.
- otak kerusuhan.
- penebar teror.
- pengkhianat.
- pemerkosa.
- perampok.
- psikopat.
- pencuri.
- teroris.
- dan masih banyak lagi lainnya.

B. Yesus, Sang Pemburu.

Injil adalah tentang 100% bagaimana Tuhan di dalam Yesus berinisiatif menyelamatkan manusia dengan Dia menjadi manusia Kristus dan tetap berinisiatif selalu menyertai kita dalam kekekalan. Injil bukan bicara cara-cara manusia bisa diselamatkan melainkan bicara Yesus di dalam kita bekerja secara ajaib.

Jika ditelusuri maka Yesuslah yang menjadi pemburu manusia sebab manusia tidak akan pernah dapat menjangkau Yesus yang adalah Tuhan yang tidak terjangkau.

Yesus telah merendahkan diri-Nya dan menjadi sama dengan manusia. Bayangkan saja bahwa Yesus adalah Tuhan Maha Suci namun rela datang kepada manusia berdosa di bumi yang berdosa, jahat dan telah rusak. Yesus datang untuk memburu hidup kita dan membarui hidup kita supaya kita kembali segambar dengan-Nya.

Banyak pertanyaan tentang apakah keselamatan bisa hilang? Jawabannya ternyata ada 2 sisi:

1. Jawaban dari pihak Tuhan.

Keselamatan dari pihak Tuhan Yesus tidak akan pernah bisa hilang karena

- apa yang telah Dia beri maka tidak pernah Dia menyesal.
- Yesus yang akan memimpin kita dalam seluruh kebenaran di tiap langkah kita.
- kita akan menghargai karya keselamatan Yesus yang begitu mulia bagi kita.

Kalau kita menyerahkan segalanya hanya karena kasih karunia Yesus maka Yesus tentu tidak akan menjerumuskan kita kepada dosa, kegagalan, kejatuhan melainkan akan membawa kita ke tempat-tempat yang tidak akan kita duga bahkan lebih indah, lebih ajaib, lebih mulia dari yang kita bayangkan.

2. Jawaban dari pihak manusia.

Keselamatan di dalam Yesus akan bisa hilang bila kita...

- berjalan menurut kekuatan sendiri.
- hidup tidak menghargai karya keselamatan Yesus.
- tidak mendalami karya keselamatan di dalam Yesus.

Bila kita tidak melihat karya Yesus di kayu salib maka dosa akan masuk ke dalam kita dan dosalah yang memerintah kita kembali dan menjerumuskan kita ke neraka.

C. Manusia pemburu Tuhan.

Kalau saja orang gila bisa memanah panah api dan panah tentu akan menyebabkan maut mulai dari kecelakaan, kebakaran, kerugian dan kematian.

Begitu pula dengan orang yang bertindak dengan jahat namun hanya berkata bahwa dia bercanda tentu saja memang dianggap seperti orang gila atau orang yang habis akal.

Bila kita telah menjadi orang percaya maka berikan diri kita terus ada di dalam kasih karunia Yesus Kristus Tuhan kita sehingga kita akan selalu bertumbuh di dalam pengenalan akan Dia selamanya dan akan mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya senantiasa. Inilah hakekat dari pemburu Tuhan.

Orang yang berada di dalam kasih karunia akan sukanya memburu hadirat Tuhan Yesus dan tidak akan pernah menunda-nundanya. Kita akan gemar tinggal dalam hadirat Tuhan Yesus oleh sebab cinta-Nya yang kita sebut kasih karunia-Nya yang besar dahsyat dan ajaib bagi kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Bersaksi terhadap sesama.

Amsal 25:18
Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.

A. Orang yang bersaksi dusta.

Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada atau pedang atau panah yang tajam.

Bayangkan saja bila entah itu isteri atau suami atau sahabat atau saudara sendiri berdusta kepada orang lain tentang diri kita tentu akan sangat sakit sekali hati kita mendengar dusta atau kebohongan mereka.

Orang sudah sangat kita percaya namun ternyata mengkhianati atau memfitnah atau gosip kepada yang lain dengan dustanya.

Seharusnya perkataan mereka bisa diubah memperkatakan yang baik entah melalui mulut atau melalui jari-jari dengan tablet atau smartphone.

Laporan perkataan mereka sampai ke telinga kita atau ke mata kita dan membuat kita gusar, resah, susah hati, takut, kuatir sehingga rasanya seperti kena gada atau kena pedang atau kena panah yang tajam dimana rasanya itu membuat perasaan kita sakit.

Dusta bisa dikeluarkan dengan mengatakan perkataan bohong akan sesuatu hal. Dusta bisa dikatakan tentang berbagai bidang baik itu masalah ideologi, agama, keluarga, olahraga, pendidikan, hiburan, teknologi, media, informasi, bisnis, perdagangan, ekonomi, keuangan.

B. Bersaksi terhadap sesama.

a. Bersaksi terhadap sesama sebenarnya diperlukan kita semua karena bersaksi itu memperkatakan apa yang kita lihat sehingga menyaksikan itu kepada orang lain.

b. Setelah kebangkitan Yesus maka Dia merancangkan kita untuk menjadi saksi dengan kita harus menerima Roh-Nya. Kis 1:8.

c. Apa yang kita saksikan? Kebaikan Tuhan dalam Injil Kerajaan. Mat 24:14

d. Bersaksi tentang kebaikan Tuhan itu sangat besar, seperti:

Bersaksi akan kebangkitan Yesus.
Bersaksi akan pertolongan Yesus di hidup kita.
Bersaksi bahwa Yesus yang sama akan menolong kita.

e. Untuk apakah kita bersaksi?

Untuk menguatkan iman sesama saudara seiman yang sedang lesu.
Untuk membangun iman sesama saudara seiman agar tetap fokus kepada Yesus sehingga Yesus selalu lebih dimuliakan.
Untuk berbagi dengan sesama khususnya yang non percaya agar mereka tahu bahwa Yesus itu Tuhan yang baik dan bukan Penghukum.
Untuk berbagi kebenaran.
Untuk memenangkan jiwa.

f. Dengan cara bagaimanakah kita bersaksi? Dengan cara perkataan melalui:

Mulut di hubungan langsung di media sosial entah di telepon atau di video call.
Jari-jari di media sosial entah di SMS atau di BBM atau di WA atau di Facebook atau di Instagram atau di Twitter atau di Snapchat atau di Line atau lainnya.

g. Apa yang diperlukan dalam bersaksi?

Doa minta jiwa yang tepat yang akan mendengarkan kesaksian kita supaya menjadi berkat.
Jumpai orang yang jadi target atau orang yang di sekitar kita. Kita bisa bersaksi bisa saja kepada para pasien, orang kaya yang sedang lemah iman, orang miskin yang lama menderita, para korban bencana alam, rekan kerja kita yang lagi tertimpa masalah, isteri atau suami atau saudara atau sahabat atau saudara seiman atau dalam komunitas rohani.
Berani bersaksi tentang kebaikan Tuhan.

Selamat bersaksi.

Tuhan Yesus memberkati.